Pernah nggak sih kamu kepikiran, “Wah, jadi importir itu kayaknya keren ya. Barangnya murah, untungnya gede, kelihatan gampang banget.”
Tapi kenyataannya, di balik kesuksesan para importir itu, banyak yang dulunya pernah gagal. Ada yang barangnya nggak sampai, ada yang kena tipu supplier, ada juga yang nyangkut di bea cukai sampai harus rugi jutaan.
Tapi justru dari kegagalan-kegagalan awal itulah mereka belajar dan akhirnya sukses. Dan kamu juga bisa kok, asalkan siap belajar dan nggak takut mulai dari nol.
Gagal di Awal Bukan Berarti Gagal Selamanya
Gagal waktu pertama kali impor itu bukan akhir cerita. Justru, buat banyak orang, itu awal dari perjalanan bisnis yang luar biasa.
Contohnya:
“Waktu pertama kali impor, saya beli aksesoris HP dari Taobao. Ternyata, yang dikirim beda dari foto. Warnanya norak, kualitasnya jelek. Nggak laku sama sekali.”
Tapi dari situ dia belajar:
Cara pilih supplier yang terpercaya
Gimana minta video real product
Dan pentingnya komunikasi yang jelas
Impor itu bukan sekadar belanja dari luar negeri. Tapi juga soal ketelitian, kepercayaan, dan strategi. Jadi, wajar kalau ada salah langkah di awal. Yang penting, belajar dari kesalahan itu.
5 Kegagalan yang Sering Dialami Importir Pemula
Biar kamu bisa belajar dari pengalaman orang lain, ini dia beberapa kesalahan umum yang sering bikin orang gagal waktu pertama kali impor:
1. Asal Pilih Supplier
Lihat harga murah langsung tergoda, padahal belum dicek reputasi supplier-nya. Akhirnya kena tipu, barang nggak dikirim, atau kualitas jauh dari ekspektasi.
Solusi: Selalu cek rating, review, dan history supplier. Kalau perlu, pakai jasa titip atau agen yang bisa bantu verifikasi.
2. Salah Hitung Biaya
Baru sadar setelah barang sampai, ternyata total ongkir + bea masuk + pajak bikin harga modal jadi lebih mahal dari harga jual di marketplace lokal.
Solusi: Hitung biaya ALL-IN dari awal. Gunakan jasa seperti CFO Logistik yang bisa bantu simulasi total biaya sebelum kamu order.
3. Nggak Paham Regulasi
Ada yang impor barang ternyata termasuk barang terbatas atau perlu izin khusus. Akhirnya barang ditahan atau dikembalikan.
Solusi: Pelajari jenis barang yang aman diimpor. Kalau bingung, tanya dulu ke jasa impor sebelum belanja.
4. Salah Packing, Barang Rusak
Barang datang dalam kondisi penyok, pecah, atau rusak karena packing dari supplier kurang aman.
Solusi: Minta supplier pakai bubble wrap, kayu, atau repacking di gudang jasa forwarder sebelum dikirim ke Indonesia.
5. Terlalu Berani di Order Pertama
Langsung order banyak padahal belum tes pasar. Akhirnya barang numpuk dan nggak laku dijual.
Solusi: Selalu mulai dari kecil dulu. Tes pasar, lihat respon pembeli, baru repeat order lebih besar.
Dari Gagal Jadi Paham – Itu Kunci Sukses
Importir sukses bukan yang selalu mulus dari awal. Tapi mereka yang tetap jalan meskipun sempat jatuh.
Kenapa mereka bisa bertahan?
Karena mereka action tak cuma wacana
Karena mereka tahu, bisnis itu proses, bukan instan
Karena mereka ngerti: ilmu lapangan lebih mahal dari seminar
Gagal 1–2 kali masih jauh lebih baik daripada nggak mulai sama sekali.
Contoh Kisah Nyata: Bangkit dari Kegagalan Impor
“Dulu saya sempat rugi 3 juta karena barang dari China nggak sampai. Tapi setelah itu saya cari tahu cara aman impor, pakai jasa terpercaya, dan pelan-pelan mulai lagi. Sekarang, saya udah rutin kirim 1 m³ per bulan untuk bisnis aksesoris motor.”
Cerita kayak gini banyak banget di lapangan. Mereka bukan superman. Mereka cuma nggak berhenti pas gagal.
Belajar = Investasi Paling Penting
Kalau kamu baru mau mulai impor, atau pernah gagal dan trauma coba lagi, ingat satu hal:
Gagal itu bagian dari perjalanan. Tapi belajar dari gagal, itu yang bikin kamu selangkah lebih dekat ke sukses.
Mulai dari:
Riset barang yang laku
Cari supplier terpercaya
Pakai jasa logistik yang legal dan transparan
Mulai dari jumlah kecil
Dan yang paling penting: jangan takut tanya! Banyak jasa impor seperti CFO Logistik yang siap bantu kamu dari nol, bahkan kasih konsultasi GRATIS sebelum kamu order.
Leave a Reply